Be the Best Version of You

Kawan, apa sih pencapaian yang ingin kamu lakukan jika di usia 25 tahun ke atas? Mungkin kita enggak kepikiran kalau di usia sekarang akan berprofesi seperti saat ini. Menjadi guru dan berkecimpung di dunia pendidikan jauh dari angan-anganku dulu. Yang ku impikan bekerja tapi engga tau bekerja di bidang apa, di masa remaja hal yang kusukai hanya baca majalah, pergi ke warnet, dan nonton tv. Apa cita-citamu terus berubah seiring dengan usia? Jika ditanya saat ini di usia 30 tahun, rasanya sangat masuk akal. Saat aku capek rasanya ingin nyerah tapi di satu sisi aku suka proses belajar dari berprofesi menjadi guru ini. Aku suka dikejar deadline mengerjakan tugas, aku suka aroma buku yang aku baca, aku suka rasanya buka laptop dan submit tugas ke dosen. Aku suka berkecimpung di dunia pendidikan ini.

Rasanya menjadi manusia pasti inginnya terus berkembang bukan melebihi orang lain, tapi menjadi terbaik dari yang terbaik sebagai pribadi sendiri. Kemarin aku bisa mengerjakan hal menjahit, bisa jadi hari ini aku bisa lebih focus ke hal yang belum ku bisa. Sebenarnya jika kamu sudah di angka usia atas 26 tahun akan meramu setiap masalah dengan hal yang berbeda. Menganggap setiap masalah tidak secara berlebihan, atau bahkan rasanya ingin segera usai dan gamau bermasalah dengan orang. Apa karena beban hidup? Ah engga juga kayaknya, karena bosan aja.

Terus berkembang menjadi pribadi yang lebih baik versi kamu. Kamu bisa dengan enjoy mematikan hp di setiap hari Minggu, good job itu sudah menjadi versi terbaikmu. Sebenarnya apa sih yang kita cari di usia kita saat ini? Selain ketenangan diri dan keseimbangan karier yang sudah dirintis dari muda. Apa karena itu sering disebut terlalu mandiri, sebenernya apa sih yang bisa dikatakan seorang perempuan menjadi mandiri itu? Terus kalau bukan karena ini, hal apa yang perlu dilakukan perempuan. Yah daripada berisik mempertanyakan kemandirian, mending menyibukkan diri.

Aku tidak mudah terdistrack dengan omongan orang lain, kalau parameter kebahagiaan bisa diliat dari pasangan. Hidup perempuan akan Bahagia jika sudah menemukan pasangan. Ya bisa jadi benar juga, tapi wait wait apakah itu jadi parameter nomor satu yang menjadikan seseorang Bahagia karena hidup berpasangan? Mungkin dari aspek biologis bisa, tapi mari kita liat dari beberapa faktor yang lainnya. Memulai hidup kea rah serius dalam konteks pernikahan tidak semua orang berani mengambil risiko dan paten mengambil keputusan yang gak mudah itu.

Bagi Sebagian orang yang sudah paham dan melek dengan konsep hidup berumah tangga dalam satu atap mungkin lebih realistis lagi melihat pandangan ini. Hidup untuk jangka waktu yang lebih lama. Maka perlunya memiliki tujuan hidup yang sama, yah bagaimana kamu akan tahu konsep hidupku kalau tidak membuka ruang untuk bertanya dan memberikan kesempatan yang paling relevan. Bukankah kehidupan berdua itu lebih banyak waktunya untuk berbincang ya?

Ku kasih tips sedikit cara menilai pandangan atau pemikiran orang dengan cara dia membalas sebuah pesan. Jika lawan bicaramu menjawab pertanyaan dengan sangat logis, berarti memang hidupnya sangat realistis banyak pelajaran hidup yang dia dapatkan, konsep hidup sederhana bisa jadi jadi acuan hidupnya. Selama ini yang ku pelajari, aku akan tertarik dengan obrolan jika memang mengacu ke hal yang berfaedah, aku kurang tertarik pembahasan yang kurang bermanfaat. Misal ada waktunya kapanku perlu membahas yang sangat kurang penting sekadar untuk menghibur diri sendiri.

Tapi kelak kamu akan dipertmukan dengan seseorang yang dengan sabar dan siap menjawab semua pertanyaan itu dengan penuh excited. Semoga saja semua hal yang sedang kulakukan dan ku perjuangkan akan setara dengan semua pengorbananku di masa sendiri. Huhu emang apa sih yang sudah kamu perjuangkan? Banyaaaaakkk huhuhu pengen nangis. Dengan menulis jurnaling seperti ini setidaknya unek-uneku keluar dengan nyaman tanpa perlu ke psikolog.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Last Ramadan 2025

Berbagi Praktik Baik Menyajikan Deskripsi dalam bentuk Tulisan (menerapkan struktur kohesi dan koherensi)

SSG [ Santri Siap Guna ] Daarut Tauhiid