Last Ramadan 2025
sumber gambar : dokumentasi pribadi
Kali ini
menjadi momen Ramadan paling istimewa yang dilalui. Dulu begitu asing
mengistilahkan kata I’tikaf sebab belum menjadi kebiasaan melakukan kegiatan
itu. Aku mungkin hanya mengenal saat menjadi mahasiswa di Bogor, ya itung-itung
menghemat dana uang sakuku di kosant. Akhirnya berniat mengikuti kegiatan I’tikaf
di masjid kamus. Tapi kali ini sungguh berbeda, bermalam di masjid di detik-detik
terakhirnya Ramadan. Lebih tepatnya berburu malam Lailatul Qadar. Malam seribu
malam yang dapat umat muslim dapatkan sumber pahala itu di malam Ramadan saja. Sungguh
momen yang sangat berkesan. Dari tahun ke tahun mungkin yang dilakukan selama
Ramadan akan sama, tapi ada beberapa bucket list yang kuisi dengan kegiatan
yang berbeda dari tahun sebelumnya.
Mengkhatamkan
Al Quran menjadi prioritas utama selama Ramadan. Sudah tidak melakukan hal yang
menjadi kebiasaan lagi dari dulu kegiatan mengikuti bukber ini. Fokus ke
hal-hal yang ku khawatirkan. Selintas yang ada di pikiranku setiap di bulan
yang penuh keberkahan ini. Jika ini jadi Ramadan terakhirku? Sudah cukupkah
amalan sunah yang ku kerjakan selama ini? Jika aku kekurangan amalan wajib,
apakah ada ruang yang cukup untuk mengisi di amalan sunah? Wallahualam
Meringkankan
penghisaban nanti di Yaumul Akhir dengan melihat hal yang tidak perlu. Mengurangi
bermain sosial media, memakai kembali pakaian yang masih bsia dipakai,
mendahulukan zakat, dan menyambung kembali silaturahim kepada keluarga yang
sudah lama tidak berkomunikasi karena jarak dan kesibukan. Semoga kita bisa
dipertemukan kembali dengan Ramadan di tahun-tahun berikutnya tanpa ada kealpaan
sedikit pun. Ramadan yang diinginkan pasti bersama keluarga selagi masih
lengkap. Mengutamakan hal dan kebutuhan orang tua. Semoga semuanya dalam
keadaan sehat dan tak berkurang satupun.

Komentar