Serdik di Usia 28 Tahun
Obrolan seperti ini sering saya dengar di obrolan keluarga besar, katanya jika ingin menjadi guru harus lekeun (sabar) istilah dari bahasa Sunda. Di mana posisi seorang manusia perlu sabar dalam melakukan hal yang dikerjakannya. Hidup dan beraktivitas di keluarga yang mayoritasnya menjadi guru, seakan melabeli diriku dan adik bahwa tidak ada profesi lain yang cocok untuk perempuan selain menjadi guru.
Hal yang
pertama aku dapat dari nasihat bapak saat ingin melanjutkan Pendidikan di
perguruan tinggi ialah memilih profesi yang nyaman jika nanti menjadi istri dan
ibu. Walau dari segi penghasilan tidak seberapa tapi orang tua sangat mendukung
penuh untuk melanjutkan Pendidikan. Oke lah, undangan Pendidikan Profesi Guru
ini aku terima di usia 28 tahun, namun persipaannya butuh beberapa bulan. Di
mulai pemberkasan daring dan luring, ada beberapa persyaratan yang harus
diunggah dan dilengkapi.
Awalnya diriku
penuh kegalauan karena di akun SIMPKB tidak muncul kalimat selamat anda
mendapatkan undangan PPG 2022, langsung ke bagian mengisi link identitas diri.
Berhubung saya memulai bekerja di instansi swasta, jadi ada banyak kemungkinan
yang menurut kawan sesama guru lebih cepat diundangya. Setelah diskusi dengan
orang tua, kepala sekolah, akhirnya aku mulai memberanikan diri untuk
melengkapi berkas tersebut. Selang beberapa pekan, berkas saya lolos
kualifikasi dan lanjut ke tahap berikutnya yaitu pretes akademik. Saya
melakukan asesmen awal yang berkaitan dengan bidang Pendidikan dan materi
tentang pedagogi.

Tidak lama
dari pretes, sebulan kemudian pengumuman untuk orientasi kampus, tapi
sebelumnya ada seleksi pemilihan kampus sebagai penyelenggara Pendidikan
profesi guru. Saat itu aku memilih 2 kampus, yang pertama Universitas
Pendidikan Indonesia dan yang kedua Universitas Pasundan, keduanya sama-sama
berlokasi di Bandung. Kenapa semuanya berlokasi di Bandung? Karena jika nanti
akan wisuda saya ingin berada di salah satu Gedung kampusnya hha sebuah khayalan
saat lulus SMA dahulu pernah gagal di kampus UPI. Tapi Allah balas di beberapa
tahun selanjutnya untuk sertifikasi guru.
Alhamdulillah
pembelajaran dilakukan selama daring, walau daring banyak pengalaman dan teman
yang aku dapatkan. Kami berkomunikasi via daring, saling mendiskusikan hal
Pendidikan dan tugas sebagai guru. 6 bulan kami melakukan tugas dan presentasis
ecara daring. Saat itu aku dikagetkan dengan beberapa informasi dari teman yang
sudah mulai tumbang selama masa PPG. Ada yang terkena musibah bencana alam
gempa bumi di Cianjur, sakit tifus, hingga DBD. Astagfirullah, benar
kata orang tua saat PPG pikiran dan tenaga kita diporsir untuk berpikir ekstra.
PPG yang aku
diikuti ialah dalam jabatan, yaitu posisi di mana seorang guru double jobs
melakukan aktivitasnya. Melakukan pembelajaran di kelas dan melakukan
perkuliahan setiap hari secara daring. Ada banyak tugas yang dikerjakan dengan
durasi waktu yang sangat mepet. Pagi aku melakukan tugas utama sebagai guru,
dengan merekam proses pembelajaran selama di kelas. Malamnya aku edit video sampai
diunggah di LMS yang sudah disediakan selama perkuliahan. Lalu, besoknya
didiskusikan dengan dosen dan rekan-rekan daring. Bener-bener sat set banget.
Enam bulan
berlalu, saat itu pengumumannya bulan Desember 2022 saat liburan di rumah. Alhamdulllah
aku lulus PPG Daljab hingga tahapan UKMPPG, Uji Kinerja, hingga Ujian Pengetahuan.
Di bulan Maret 2023 aku pergi ke Bandung untuk mengikuti Sumpah Profesi. Suasana
menjadi haru karena bertemu rekan-rekan yang biasanya saling sapa daring. Bertemu
dosen-dosen dan pasti wisuda di Gedung UPI haha hal yang dulu aku mustahilkan
terlaksana di Sumpah Profesi PPG. Terharu dan senang sudah ada ditahapan ini di
karier menjadi guru.
Beberapa waktu
dan agenda yang aku tinggali, bahkan waktu bersama keluarga yang masih jarang
diikuti karena beberapa agenda kerjaan. Serdik ini aku serahkan ke orang tua
yang udah susah payah mendukungku selama ini berkarier di Pendidikan. Bapak yang
selalu mendukung keputusan aku untuk focus di Pendidikan. Kelak ku ingin
menemukan sosok laki-laki pendamping seperti Bapak, yang tidak patriarki. Menyemangati
aku dalam menggapai mimpi menjadi di posisi sekarang. Walau kadang hidupku jika
dipikir-pikir banyak sekali drama kehidupannya. Allah balas dengan mengedepankan
karierku dulu sebelum persoalan hubungan lain.

Komentar