Self love not Selfish
sumber gambar : pixabay.com
Pertama saya dengar dengan
kosakata yang berasal dari bahasa asing membuat saya penasaran. Terlebih ada
sebuah lagu yang berkaitan dengan selfish.
Jika saya alih bahasakan menjadi
bahasa Indonesia, menjadi arti egois. Kata egois mungkin lebih memiliki arti
sangat amat menyayangi diri sendiri, tidak tertarik dengan kehidupan orang
lain. Mungkin itu terlalu kasar, jika direpresentasikan di kehidupan
sehari-hari. Keegoisan orang akan memiliki langkah yang sangat luas, jika ia
memilih untuk bersikap acuh atau bahkan tidak peduli dengan sekitarnya karena
suatu alasan.
Ada sebuah korelasi bersikap
peduli dan ketidakpedulian akan suatu hal. Di satu sisi, bersikap cuek karena
merasa telah dikecewakan dengan lingkungan sekitarnya. Setiap individu berhak atau
bahkan bebas mengungkapkan ekspresinya, sebagai bentuk respon yang terlibat di
lingkungannya bahwa semua tidak bisa dianggap bercanda atau bahkan ada saatnya
untuk serius.
Lalu pantaskah untuk
mengekspesikannya secara terbuka? Pantas. Kembali lagi mengomentari dan
bersikap acuh kembali lagi kepada pribadi individu tersebut. Jika menganggap
aneh, bahwa sesibuk apapun manusia masih perlu dan membutuhkan sikap komunikasi
dengan teman dan di lingkungan sekitarnya.
Selfish di sini saya mengaitkan
dengan sesuatu hal yang bersinggungan dengan privasi diri sendiri, yang mungkin
setiap orang ada yang senang atau pun tidak senang jika persoalan privasinya
diketahui oleh orang lain. Tapi, kalau menurut saya kata lain dari selfish
ialah self love, lebih mencintai diri sendiri. Bukan egois yang akut atapun
rasa ketidakpekaan terhadap orang lain dan sekitar. Cara menjalani hidup yang
aman agar diri kamu tidak digubris oleh orang lain, dan memiliki batasan agar
orang lain tidak merasa penasaran dengan privasimu.
Komentar