SEJALAN

 

Sejalan


sumber gambar : pinterest.com

Di persimpangan obrolan tak heran kita sering tidak menemukan konklusi untuk obrolan, pada masing-masing kepala individu amat sulit untuk menemukan yang sejalan. Sejalan dalam bernegosiasi, sejalan dalam hal perdebatan yang amat penting. Menuai bahan candaan pun akan sangat kontradiktif dengan kenyataan yang nyata dengan kehidupan kita. Beribu-ribu langkahmu kian menghilang. Dihapus secara perlahan, atau bahkan aku sendiri yang menghapusnya.

Segala keputusan memiliki takaran konsekuensinya tersendiri. Ringan, berat, atau bahkan hanya berisi ilusi. Kedekatanmu dengan-NYA, kepekaanmu terhadap sesama, keberlangsungan hidupmu bukan hanya terjalin sekadar relasi.

Kebingungan kadangkala mampir karena kurangnya persiapan diri menerima segala konsekuensi. Ketakutan menjadi persinggahan sementara saat subjek perlahan-lahan berubah menjadi asumsi. Aku yang tidak begitu perduli dengan segala tingkah yang di luar nalar, akhirnya harus perlahan memahami. Bahwa dipahami saja tidak akan lengkap sebagai makhluk sosial, maka dari itu perlu adanya memahami. Berusaha mengingat, jika relasi, dan asumsi memiliki kedekatan bukan hanya sebagai persepsi.

Kecapaian yang maksimal bukan hanya tugas satu asumsi, melainkan kolaborasi diiringi beberapa persepsi dan harus ditindaklanjuti.

 

Komentar