Latih Diri Menjadi Manusia..

 

Latih Diri Menjadi Manusia..


sumber gambar : pinterest.com

Puluhan kilometer mungkin terlampau sangat jauh langkah kaki ini meninggalkan rumah. Menjadi tempat yang paling nyaman dan aman untuk menghilangkan penat, saya yakin sepertinya orang-orang yang memiliki ritme bekerja di ibu kota yang sangat menginginkan suasa perkampungan yang sangat asri dan damai. Jauh dari aktivitas kota yang sumpek, macet di mana-mana, hanya di kampung halamanlah kaum urban seperti saya dapat jauh dari informasi media sosial. Gimana rasanya sehari tanpa bermain gawai? Jawabannya sangat nyaman, pikiran terasa enteng, dan tidak merasa penasaran dengan kehidupan orang lain. Sudah sejak lama memang saya komit terhadap diri sendiri malas untuk mengaitkan media sosial saya dihubungkan dengan pekerjaan. Bagi saya media sosial saya hanya untuk seru-seruan saja, sisi lain dari pribadi saya yang kurang begitu seru bagi orang lain namun sangat seru bagi saya. Misal, mengekspos kegemaran saya yang ada kaitannya dengan buku, menulis, dan jalan-jalan itu pun kalau ada waktu luang. Dikarenakan setahun kemarin pandemi jadi ruang saya cukup stuck, dan hanya di circle itu saja. Sangat tidak menyenangkan ya rasanya segala sesuatu dibatasi.

Padahal dari pembatasan itu manusia dapat mengambil sisi positifnya, bahwa untuk hidup sehat dan untuk survive dari wabah ini perlulah untuk menjaga diri sendiri dan menjaga orang lain. Setahun pandemi saya pun merasa mawas diri, terlebih tempat kerja terkena lockdown spasial alhasil tidak bisa beraktivitas bebas ke ibu kota setiap pekan. Padahal aktivitas saya sebelum pandemi cukup lumayan sibuk mungkin bagi saya saja haha. Saya merindukan hal yang ada kaitannya dengan seminar tatap muka tidak adanya virtual lagi. Tapi nyatanya manusia kurang memerhatikan hal yang memang sangat krusial untuk diselidiki dan diperhatikan.

Saya jadi paham manusia sibuk mencari-cari uang di ibu kota untuk memuaskan hasrat manusiawinya untuk mencukupi kebutuhan parsial. Tapi apakah hanya dengan bentuk materi saja manusia dapat merasakan kebahagian?

Banyak kata atau bahkan kalimat untuk mendefinisikan kata pulang. Jika bagi saya, pulang kembali ke kampung halaman untuk saat ini sebab tanpa diperjelas dengan sangat rinci rumah keabadian manusia hanya ya menghadap kepada semesta. Ada banyak hal yang kita persiapkan jika akan bepergian ke mana-mana, untuk mempersiapkan pakaian akan ada berapa pasang yang mesti dibawa, makanan apa saja yang seharusnya dimakan, atau bahkan uang yang menjadi sangat dominan.

Tanpa kita sadar, waktu yang kita pakai pun semakin sedikit kemudian akan habis tanpa kita ketahui, kadar kebahagiaan manusia sangat beragam. Liburan ini saya cukup dikagetkan dengan fenomena kebanyakan materi tak menjadi kamu wibawa dan bermanfaat (ini bukan kisah saya). Ada kalanya materi sebagai bentuk wujud cobaanmu di dunia, Tuhan mengujimu untuk memanfaatkan materi itu, untuk dipakai ke hal positif atau negatif. Manusia memiliki sikap yang beragam, itulah kenapa dicampurkan dalam satu lingkungan untuk saling mengingatkan dan mengambil pelajaran satu sama lain. Jika materi yang dikejar, jangan lupa untuk mengeluarkan sebagian zakatmu dari nafkah yang kau terima agar berkah.

Berlomba-lomba dalam mengejar materi pun harus tahu batasannya, baik cara mencarinya dan baik pula cara pengeluarannya itulah definisi keberkahan menurut saya. Kembali kepada kata pulang, jika manusia menginginkan pulang dan rumah sebagai tempat yang paling aman, seharusnya memahami arti dari menjaga batasan dan menghargai privasi orang lain.

Saya sangat meyakini, kerja keras yang kita lakukan itu sebagai usaha untuk terhindar dari hal meminta-minta dari orang lain, termasuk keluarga. Itulah kenapa manusia perlu mengupgrade keterampilan untuk melatih diri sendiri sebab berdasarkan hasil pengalaman dan wawancara sesama perantau di ibu kota hidup dan berjuang di ibu kota itu keras hehe. Pastikan di setiap tindakan kita selalu libatkanlah Allah di segala situasi.

Selamat berjuang yang ingin merantau, dan sedang merantau J apa sih di dunia ini yang tidak diperjuangkan hehe. Selagi masih bisa sendiri, lakukanlah tak perlu merepotkan orang terdekat hhi

 

Komentar