kaum urban

Kaum Urban



sumber gambar : qureta.com

Sebagai kaum urban, saya merasakan saat-saat di mana waktu terasa singkat, hari libur dipakai sebagai pembalasan hutang-hutang terhadap tidur yang dirasa kurang selama weekdays. Aktivitas pengembangan diri yang terlalu over, kesemrawutan pikiran, penggalian potensi diri yang dirasa membuat lelah sendiri. Nyatanya untuk berkembang bahkan tumbuh tak hanya mengandalkan kata-kata azimat andalan "Mumpung masih muda, kapan lagi?" nyatanya hidup idealis sudah hampir limit terkalahkan dengan hidup realistis. Di saat perjalanan kisah orang lain, sampai pada paragraf meyakinkan, sedangkan kau belum memiliki judul pun sama sekali..Ini bukan soal sebuah prinsip dan kebatuan akan sifat, hanya saja waktu yang belum menyeleraskan semuanya hingga menjadi akhir pada sebuah kalimatnya. 

Menjadi perantau di kota orang lain, memiliki pengalaman tersendiri terlebih belum memulai untuk berumah tangga. Secara tidak langsung telah menjadi kaum urban yang ikut terlibat dalam perekonomian bukan hanya untuk diri sendiri. Peralihan adaptasi di lingkungan lama dan bertemu dengan orang-orang baru memberikan pengalaman yang berbeda bagi saya.

Menjadi penyintas di kota besar, akan memberikan pengalaman untuk bertahan dari lingkungan sekitar, teman kantor, pekerjaan dan urusan privasi.

Komentar