Kenapa harus kuliah?

Kenapa Harus Kuliah?
sumber Freepik.com

Sepertinya masih sama atas segala harapan-harapan dan doa-doa yang terurai di awal tahun. Kalau dulu mungkin 4/5 tahun kebelakang kayaknya resolusi setiap pergantian tahun ya apalagi selain lulus tepat waktu. Kerja di kota orang lain dan tidak menyusahkan lagi orang tua. Udah saatnya memberi, berarti, dan menjadi motivasi bagi orang lain. 

Wwell. Saya tidak begitu menargetkan sesuatu yang awalnya masih menjadi tabu haha ya yang sekiranya hal tersebut dapat saya gapai dan raih kenapa tidak? (saya pasti akan mentargetkannya) Oke, sekarang putar ulang beberapa tahun ke belakang, dulu zaman masih duduk di kursi SMA entah ada alasan apa saat yang lain melanjutkan hidupnya di jalan masing-masing. Saya memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, saat orang lain memutuskan buat bekerja. Yaa bukan tak ingin bekerja rasanya dengan skill yang saya punya saat lulus SMA apa yaa.... dipikir-pikir lingkungan sosial masih belum berkembang, relasi masih belum punya, skill? jangan ditanya lagi.. Kayaknya lebih monoton dulu, zaman di mana masih minta uang jajan ke orang tua. Realistisnya saya menyebutnya zaman paling terabsurd mungkin haha karena selalu meminta ke orang tua (pengganti kata menyusahkan). 

 "Eh kuliah di mana loo" pertanyaan yang sering dilontarkan teman di mana pun kalo ketemu. Padahal dengan situasi keluarga yang sederhana, ayah yang single parent dan adik yang sedang duduk di kursi bangku sekolah menengah. Saya bisa aja pesimistis, biaya dari mana selama kuliah terlebih dengan kuliah di perguruan tinggi swasta yang biayanya pasti lebih berlipat dibandingkan perguruan tinggi negeri. Masa-masa menjadi mahasiswa bagi saya masa pola pikir itu berkembang, menilai sesuatu bukan hanya dari satu sudut pandang saja. Berkembang di lingkungan baru, bertemu orang baru, mengolah rasa dan menambah pengetahuan bukan hanya di bidang yang sedang digeluti saja. 

Bertemu teman dari budaya dan sosial yang berbeda, hobi pun berubah saat menginjak di bangku kuliah. Di sini ada yang sulit saya temukan jawabannya saat ada pertanyaan "eh ngapain sih lo kuliah" gak ada jawaban yang konkret yang perlu saya jabarkan. Sampai seperti pidato buat menjawab pertanyaan kenapa harus kuliah? sebenarnya apa yaa,, saya pun bingung untuk menjawab pertanyaan ini. Dan akhirnya butuh bertahun-tahun untuk menjawab pertanyaan ini, setelah lulus kuliah sekarang saya dapat mendeskrpsikannya dari pertanyaan "ngapain sih lo kuliah" Jadi, kuliah itu belajar berproses, gimana caranya bersabar yaa emang jelas untuk melatih kesabaran bisa bukan dari hal kuliah saja, bisa sambil kerja. Bukan juga karena terlalu mikir panjang dan meribetkan diri sendiri, bukaaaan!  

Saya butuh pengalaman baru dari orang lain, butuh pengetahuan baru dari research-research-nya orang besar. Butuh pengadaptasian baru kalau sendiri di kota orang, jauh dari keluarga dan sama sekali hidup biaya sendiri itu gimana rasanya (ya intinya butuh tantangan). Padahal duduk di halte juga udah bisa belajar bersabar, ya sabar nunggu bis lewat. Kalau nyusun skripsi kan beda, harus dimaki dulu, dicoret dulu, apalagi zamannya kawan sudah banyak memulai kehidupan baru dengan pasangannya. Nah, eloo masih aja dipusingin nyusun skripsi hahaha rasanya itu surat undangan udah gak keitung sama kaya revisian skripsi yang dicoret-coret dosen hahaha 

Karena saya sudah memikirkan ke arah sana, akan banyak konsekuensi dari setiap perilaku dan tindakan yang kita ambil. Contohnya memutuskan kuliah jauh dari kota sendiri, nah gimana tuh rasanya yang berkomit dari awal untuk fokus ke pendidikan. 3,8 tahun saya selesaikan Strata 1 dengan suka duka, bahagia, ceria, sampai sulit saya hilangkan dari ingatan kenangan bersama dosen, kawan di tanah rantau. Selama 16 tahun sekolah rasanya belum cukup untuk menambah pengalaman, menambah orang-orang baru, saya rindu belajar, rindu bertemu dosen, apakah harus kuliah lagi? Naaaaah ada momen-momen yang sangat sulit saya hilangkan, dari semua pencapaian ini, momen bersama teman, momen bersama murid, momen bersama keluarga yang tak henti-hentinya mendukung segala keputusan yang akan diambil. Langkah kaki ini melangkah semuanya berkat dukungan keluarga. Jadi, ya kuliah itu gitulah menyenangkan apalagi jadi anak kost di akhir bulan wkwk 

 Buat adik-adik yang akan melanjutkan sekolah, pesannya jangan sia-siakan kesempatan yang telah diberikan orang tua kepada kita, fokuskan targetmu di bidang yang kamu senangi Jangan malu untuk gabung ke kumpulan-kumpulan orang rajin di kampus atau di luar kampus (ingat yang memberikan kamu manfaat) untuk di dunia kerja. Jika dahulu orientasi saya ketika menjadi pelajar ialah nilai akademisi, setelah kuliah bukan hanya itu. Akademisi perlu, tapi jangan sampai melupakan intinya "kebermanfaatan kepada sesama" "jujur" dan "bertanggung jawab".


 #30 hari bercerita

Komentar