Buku Kedua [Deret Imajinasi]

 

Buku Kedua [Deret Imajinasi]

sumber gambar : dokumentasi pribadi Samsung Galaxy A32

Buku kedua kolaborasi bersama dengan santri ini akhirnya terbit, dan selesai dicetak dengan jumlah 43 eksemplar karena kami hanya memfokuskan kepada pembagian karya-karya insternal anggota eksul saja, dan perpustakaan internal. Awalnya sedikit ragu, bisa gak ya saya mengajak kepada anak-anak untuk tetap semangat berkarya, dengan dukungan partner mengajar Usth Yessy selaku guru bahasa Indonesia tidak ada tandingannya memang haha, serta orang-orang pendukung di lembaga agar karya kedua ini segera terbit, sehingga dapat menumbuhkan motivasi kepada para pembaca agar lebih gemar dan senang membaca buku.

Memang, tak bisa dipungkiri kasus penyebaran berita hoax, perpecahan bangsa, serta banyaknya kasus provokasi ini dilandasi karena keminiman angka minat baca di negara kita. Bagaimana cara meningkatkannya? Jangan malas untuk membaca buku, bisa diawali dengan membaca buku fiksi, yang ringan-ringan saja sebelum beralih ke bacaan yang berat berbentuk nonfiksi. Namanya juga untuk memulai sesuatu hal baik, pasti tidak pasti akan langsung mujur, apalagi untuk mengajak anak di generasi milenial untuk lebih menyukai buku dan membaca yang kesehariannya saja dekat dengan interaksi gawai. Pemakaian gawai sekarang ini memang tidak bisa dipaksa, dan dikonsumsi terlalu berlebihan. Sebagai user harus lebih paham betul, kapan untuk pemakaian waktu mengonsumsi gawai ini.

Terlebih pandemi ini rasanya sangat mustahil jika memaksa untuk tidak memakai gawai, segala kegiatan bahkan untuk penyampaian tugas sekolah pun di zaman sekarang dapat diinfokan melalui teknologi. Saya rasa, untuk mengajak seseorang agar menyukai buku dan menyukai bacaan itu dimulai dari diri sendiri, bisa atau tidak mengajak orang lain. Eh tapi, sebelumnya sukailaH dulu buku dan bacaannya, baru menginfluence orang lain. Itu sih, mungkin yang konkret untuk mengajak orang lain di zaman sekarang, terlebih subjek yang kita ajaknya anak-anak milenial yang setiap hari berselencar di dunia maya.

Buku, bagi saya seperti sahabat walau tidak bisa diajak bicara tapi mampu mendengarkan segala keluh kesah yang saya alami. Jika sekarang angka minat baca negara kita rendah, mari kita sama-sama meningkatkan kembali minat baca di negara ini, sebab sebuah negara dapat dikatakan maju dimulai dari cara pandang warga negaranya terhadap isu-isu yang sedang ramai dibicarakan, dan bagaimana tanggapannya tersebut. Jika ingin mengajak orang lain untuk gemar membaca, alangkah baiknya tanamkanlah dahulu di diri sendiri.

Buku ini terdiri dari 2 jenis karya fiksi berupa cerita pendek dan untaian puisi, penulis menyuguhkan karyanya ke dalam bentuk tulisan cerpen dan puisi. Dengan menggaet figure literasi dari anggota eskul ini diharapkan dapat mengajak yang lain untuk lebih sadar dan menyukai aktivitas membaca. Sebab, dengan membaca kita dapat menggali seluruh informasi yang belum kita ketahui sehingga menjadi tahu. Segala sesuatu memang butuh untuk diperjuangkan, begitu pun peminatan membaca ini. Saya harap dengan adanya eskul kepenulisan ini menjadi wadah bagi para santri untuk selalu berkarya dan menciptakan karya terbaiknya.

Amiiin.

Komentar