Blanded Learning
sumber gambar : dokumen pribadi
Pandemi
mengajarkan kita menjadi seorang pendidik, untuk terus mengeksplore diri
terkait model-model pembelajaran kepada siswa. Pemakaian benda teknologi
menjadi dasar dan bahan ajar yang sudah menjadi dominan di aktivitas
sehari-hari, dari pembuatan modul, pembuatan administrasi, hingga menjembatani
pertemuan virtual dengan peserta didik di beberapa lokasi.
Dimulai dengan
pemakaian beberapa aplikasi pendukung pembelajaran jarak jauh, serta pemodelan
pembelajaran tatap muka dan daring. Tidak dipungkiri, fenomena ini menjadi yang
pertama bagi kita semua bukan hanya di bidang pendidikan saja. Menjadi manusia
yang dapat bertahan di tengah situasi ini memang membutuhkan waktu yang tidak
sedikit dan langsung instan. Kelengkapan perangkat, jaringan di lokasi pembelajaran daring menjadi subjek yang sangat utama, guna lancarnya pembelajaran blanded learning ini. Akhir-akhir ini saya sangat familiar dengan
pemakaian kata blanded learning yang sedang marak dipakai oleh beberapa
pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada murid di beberapa
instansi pendidikan. Blanded learning ialah metode pembelajaran yang diterapkan
guru dengan memakai metode daring dan luring dalam satu pertemuan dengan sangat
efektif. Lalu bagaimana penerapannya?
Penerapan blanded
learning menjadi kata kunci di mana memadukan pertemuan yang menjadi
keunggulan tatap muka dan daring, berupa e-learning peserta didik dapat
dengan mudah mengumpulkan tugas-tugas yang sudah disampaikan guru pada
pertemuan virtual. Di lokasi yang sama pun guru mengadakan ruang miting secara
tatap muka dengan peserta didik secara langsung. Beberapa perangkat yang dapat menunjang proses pembalajaran ini yaitu laptop, infocus, serta headpone yang dipakai guru pada saat pembelajaran dua arah berlangsung.
Manfaat dari pemanfaatan e-learning dan penerapan blanded learning ini ialah dunia pendidikan mengalami perkembangan cukup berkembang untuk menerapkan model pembelajaran terkait ruang virtual. Di mana para guru dan peserta didik dapat mengakses laporan-laporan dari berbagai lokasi. Memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mempelajari secara umum sebelum mempraktikannya.
Para guru
perlu banyak belajar dengan baca-baca modul terkait blanded learning ini serta
untuk lebih terampil mengasah kemampuan pada pemodelan ini para guru dapat
dengan mengikuti pelatihan terkait blanded learning. Sebab menjadi
penddik, tidak ada batasan untuk berhenti belajar, ilmu akan terus berkembang.
Semakin banyak belajar, maka akan ada banyak informasi yang dapat kita salurkan
pada saat proses kegiatan belajar mengajar dengan peserta didik, dan memberikan
yang terbaik untuk lembaga tempat kita mengajar.
Komentar