Jig Saw dalam Pembelajaran bahasa Indonesia Teks Prosedur


Pembelajaran kurikulum 13 terpacu kepada sistem pembelajaran siswa yang aktif dan kreatif, di mana posisi guru tak hanya sebagai fasilitator dan katalisator saja. Siswa berinteraksi dengan siswa lainnya dalam kelas dengan aktif. Guru memantau perkembangan kondisi dan memberikan apresiasi dalam pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan model jig saw.
Model pembelajaran Jig Saw termasuk ke dalam model pembelajaran kooperatif di mana siswa di kelompokan menjadi 4 – 5 kelompok belajar dengan kondisi siswa heterogen di masing-masing kelompoknya. Sebelum memulai berdiskusi, siswa diatur terlebih dahulu untuk memilih urutan nomor untuk mengelompokan sesuai dengan urutan kelompoknya dengan cara menghitung nomor dari 1 – 5. Setelah selesai berhitung, masing-masing siswa diberikan intruksi oleh guru untuk bergabung dengan siswa lain berdasarkan urutan nomor tersebut.

Pembelajaran ini dimulai dengan bahasan Bab baru atau bahasan materi yang sedang dialami pada siswa di dalam kelas. Sebagai contoh, saya mengambil materi di pelajaran bahasa Indonesia yang berkaitan dengan Teks Prosedur, para siswa dapat bekerja sama, bertukar pendapat, dan menemukan informasi baru yang belum mereka dapatkan. Materi yang terdapat di bagian Teks Prosedur dapat dijabarkan dengan sangat rinci dari aktivitas para siswa berdiskusi.

Masuk ke bagian inti diskusi dengan menggunakan model pembelajaran jig saw ialah, memilih 2 siswa sebagai utusan yang akan menjadi tamu untuk berkunjung ke kelompok lain,, proses penyampaian informasi pun akan semakin efektif jika masing-masing siswa terlebih dahulu diberikan pesan. Pesan yang berisi ciri-ciri, struktur, dana pa saja contoh yang termasuk ke dalam jenis Teks Prosedur. Masing-masing kelompok diskusi mendapatkan amplop yang berisi menu Teks Prosedur yang sudah ditentukan oleh guru, tak hanya amplop para siswa pun difasilitasi media lainnya seperti kertas hvs dan lem kertas.


      Tiba di sesi diskusi, perwakilan siswa yang menjadi tamu berkunjung ke kelompok lain dengan membawa hasil diskusi di kelompok sendiri yang bertujuan untuk menyampaian informasi kepada anggota lain. Setelah waktunya selesai, siswa kembali ke kelompoknya masing-masing, salah seorang siswa dapat menyimpulkan pembelajaran yang telah berlangsung dengan menjelaskan di depan kelas. Sehingga pembelajaran lebih kondusif, jika diiringi dengan energizer yang diberikan oleh guru, maupun kata cheer up sebagai kata penyemangat para siswa

Dalam model pembelajaran kooperatif ini siswa dapat dengan nyaman mengemukakan pendapat, disiplin terhadap waktu, serta dapat mengolah informasi yang didapatkan dari kelompok lain. Anggota kelompok bertanggung jawab terhadap atas keberhasilan kelompoknya dalam hal menyampaikan informasi tersebut.



Komentar