[REVIEW BOOK] Aroma Karsa karya Dee Lestari

Jati Wangi
sumber foto : tamankosong.com

Sudah menjadi candu bagi saya menikmati dari hasil karya-karya Dee ini, terlalu candu mungkin bagi saya barangkali untuk ditinggalkan. Sudah menjadi sebuah keharusan membaca dari setiap kepingan karyanya. Sempat sedih setelah selesainya series Supernova yang saya tunggu bertahun-tahun lanjutan kisahnya dengan jeda yang lama dari satu karya ke karya berikutnya. Membaca karya-karya Dee, bukan hanya memecahkan sebuah misteri, penambahan perbendaharaan kosakata dari kepercayaan orang lain, serta kosakata sains. Selesai series Supernova saya belum menemukan lagi karya yang benar-benar membuat penasaran banget bin kebangetan, yang tiap membuka halama per halamannya malas untuk beranjak melakukan aktivitas apapun hehe. Dee pandai meracik kata agar pembacanya berkali-kali mengucapkan hujatan haha saking pandainya, mungkin semua pembacanya pun berkali-berkali berkata "gilaaak ini gak mungkin" berkali-kali untuk mengumpat.
Kali ini saya akan mengulas salah satu karya Dee yang telah saya selesaikan bahan bacaannya, tebalnya hampir sama dengan Intekegensi Embun Pagi (IEP) ya hampir 700an halaman. Butuh waktu sekitar 3 hari saya menyelesaikannya saking penasaran sama perjalanannya Sang Jati Wesi. Barangkali dari sisi alur Dee mengemas hampir sama dengan series Supernova terdahulunya tentang misteri. dan mitodologi, apalagi ada perbendaharaan sains tentang vegetasi tumbuhannya, yang bagi saya itu bahasa latin yang sulit untuk saya ucapkan haha (tapi asli seruuu parah, karena ini saya menjadi tahu jenis-jenis vegetasi anggrek). Alurnya pun sangat-sangat fantastis banget kebangetan, sosok anak muda yang sudah sengaja diatur oleh semesta untuk mengordinir tentang perjalanan di masa depan bersama sosok yang sempat menjadi rivalnya ialah Tanya Suma (Malini) Jati Wesi (Randu) penggambaran tokoh laki-laki yang memiliki tampang mada depan yang telah dijanjikan dengan segenap pengemasan yang apik. Datang dari negeri yang sulit dijamah oleh tangan manusia Jati Wesi hadir dari TPA Bantar Gebang yang diadopsi oleh pengepul anak-anak terlantar. Keahlian Jati mencium aroma membuat dia berbeda dari anak-anak yang diasuh oleh Nurdin sosok orang tua asuhnya, sehingga kerap kali dijadikan sebagai orang yang memanfaatkan penciuman Jati untuk mengumpulkan barang-barang antik. Hingga tiba pada suatu hari peristiwa itu tiba menghampiri Jati, kisah setapak yang menjadikannya menjelajahi kisah tentang Puspa Karsa, kisah yang membawa sang Jati tenggelam pada kisah masa lalu sosok Anung, Arimbi, dan Malini menjadi terpecahkan. Ingin saya membisukan kepada Jati Wesi "Kamu tak sendiri untuk menjelajahi dunia ini, kepingan puzzle telah menunggumu di episode kehidupan berikutnya, dan Aku siap menggenggam tanganmu kapanpun kamu mau dan ke mana langkah kakimu pergi" ckckckck

Barangkali Jati benar, bahwa memang manusia pertama lahir dari janin samudera. 
Misteri itu terpecahkan, genre sains roman membuat saya berkali-kali terpana "kalo ada lanjutan nih novel 2/3 tahun yang akan dateng, berani deh saya nunggu haha" Apapun itu pokoknya Dee berhasil buat saya manghujat berkali-kali pada saat membaca per halamannya wkwkwk 
Terima kasih Mba Dee, karya-karyamu yang sangat apik tertata di rak-rak buku saya haha yang enggan saya pinjamkan . Karya-karyamu yang selalu saya rekomendasikan ke teman-teman kalau bertanya meminta rekomendasi bacaan, berkat karyamu juga saya berhasil menyebarkan untuk lebih mencintai karya sastra kontemporer terlebih sastrawan era 20an yang lahir dari cybersastra. Terima kasih Mba Dee dari semua karya-karyamu saya memiliki tambahan perbendaharaan kosakata tentang sains (yang sulit saya lafalkan hehe), saya menggilai sejarah terlebih sangkut paut tentang kerajaan yang menyangkut dengan bahasa, ini mungkin kepingan puzzle sejarah yang belum saya ketahui berkat Aroma Karsa saya menjadi tahu dan akan saya tunggu kepingan sejarah berikutnya !!

Amelia Rosliani | Pendidik | 
Penggerak Literasi

Komentar